Welcome Back Ginger Prince! (Part 1)

on Saturday, January 14, 2012

Laga kontra Bolton Wanderers di Old Trafford kemarin malam merupakan sebuah pertandingan spesial. Pada pertandingan tersebut, Scholes (kembali) melakukan debut di Premier League bersama Manchester United. Tidak hanya itu, gelandang berusia 37 tahun tersebut juga mencetak gol pembuka kemenangan Manchester United pada malam itu.


Penampilan melawan Bolton kemarin malam membuat Scholes total sudah tampil sebanyak 678 kali bersama Setan Merah. Jumlah tersebut membuat dirinya menjadi pemain keempat dengan penampilan terbanyak setelah Ryan Giggs (895),Bobby Charlton (758), dan Bill Foulkes (688).

Lahir di Salford 37 tahun silam, semasa kecil Scholes gemar bermain cricket dan sepak bola. Saat dirinya berumur 14 tahun, bakat hebatnya dalam mengolah si kulit bundar tercium oleh pemandu bakat Manchester United. Akhirnya pada 8 Juli 1991, Scholes muda bergabung dengan tim junior The Red Devils.

Scholes tidak termasuk dalam tim muda Manchester United yang memenangi FA Youth Cup pada tahun 1992, dimana tim tersebut berisikan generasi emas yang akrab dijuluki sabagai Class of ’92 (Gary Neville, Nicky Butt, David Beckham, dan Ryan Giggs). Pada tahun berikutnya, Scholes dan Phillip Neville bergabung bersama Class of’92 untuk ikut ambil bagian saat Manchester United kembali menjuarai FA Youth Cup.

Debutnya bersama tim senior Manchester United dimulai pada 24 September 1994 saat dirinya mencetak dua gol untuk mengantarkan Manchester United menang 2-1 atas Port Vale pada gelaran Piala Liga. Debut Scholes di Premier League dimulai tiga hari kemudian saat Manchester United bertamu ke Portman Road, Markas Ipswisch Town. Pada pertandingan yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Ipswch Town, pemain yang kala itu bernomor punggung 24 tersebut berhasil mencetak satu gol.



Sejak itu, pemain yang merupakan pendukung setia Oldham Athletic tersebut kerap mendapat tempat utama dalam tim racikan Alex Ferguson pada musim 1994/1995. Kegemilangan pria yang dikenal pendiam ini terus berlanjut. Musim berikutnya, dengan kepergian Mark Hughes ke Chelsea, pemain yang mengidap asma tersebut hampir selalu diturunkan sebagai starter pada seluruh laga di Premier League.

Menariknya, pada musim tersebut Scholes (yang pada musim ini berganti nomor punggung menjadi 22) berperan sebagai penyerang, bukan sebagai gelandang seperti yang dikenal selama ini. Dengan kepergian Hughes dan larangan bertanding bagi Eric Cantona (insiden “tendangan kung fu”), Scholes dipercaya oleh Ferguson sebagai pasangan Andrew Cole di lini depan Manchester United. Scholesy menjawab kepercayaan sang pelatih dengan torehan 14 gol di seluruh kompetisi dan turut berperan membawa The Red Devils meraih double winner (Premier League dan FA Cup) yang kedua - kali pertama pada musim 1993/1994.

Pemain berjuluk The Ginger Prince tersebut kembali menjuarai Premier League bersama Manchester United pada musim 1996/1997. Pada musim inilah dia mendapatkan nomor punggung 18 yang akan terus dipakainya hingga pensiun. Musim ini juga menjadi titik penting perjalanan karir ayah tiga anak tersebut. Berperan sebagai penyerang pada awal karirnya bersama Manchester United, cedera yang dialami sang kapten, Roy Keane, membuat Ferguson memindahkan posisi Scholes menjadi gelandang. Perjudian tersebut sukses, Scholes tampil mengesankan di posisi barunya. Semenjak itu, satu posisi di lapangan tengah hampir selalu pasti menjadi miliknya.

Kemilau Scholes membuat pelatih Timnas Inggris kala itu, Glenn Hoddle, kepincut. Scholes menjalani debutnya bersama Tim Nasional Inggris pada 1997, saat Inggris mengalahkan Afrika Selatan 2-1 pada laga persahabatan yang digelar di Old Trafford. Scholes juga menjadi bagian Timnas Inggris pada Piala Dunia 1998. Scholes bahkan mencetak gol cantik pada laga melawan Tunisia kala itu. Sayang perjalannya di Piala Dunia harus berakhir saat Inggris kalah dari Argentina melalui adu pinalti pada babak 16 besar.

Tidak terus larut dalam kekecewaan atas kegagalan di Piala Dunia, pemain yang terkenal dengan kekuatan tembakannya ini menjadi elemen penting saat Manchester United meraih treble winner pada musim 1998/1999. Scholes mencetak satu dari dua gol kemenangan Manchester United atas Newcastle pada final FA Cup.



Pemain berambut pirang ini juga berperan penting dalam kesuksesan Manchester United menjuarai UEFA Champions League musim 1998/1999. Sayang kartu kuning yang didapatnya pada laga kedua semi final kontra Juventus membuat pemain bernomor punggung 18 ini harus absen pada laga final melawan Bayern Muenchen akibat akumulasi kartu.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Post a Comment