Welcome Back Ginger Prince! (Part 2)

on Sunday, January 15, 2012
Scholes kembali masuk dalam skuad Timnas Inggris saat berlaga di Piala Dunia 2002. Sayang dirinya kembali gagal membawa Inggris menjuarai Piala Dunia setelah tendangan bebas spektakuler sejauh 40 meter dari Ronaldinho mengantarkan Brazil menang 2-1 dari Inggris di babak perempat final.



Setelah turnamen tersebut, Scholes merasa kesempatannya untuk membela Timnas mengecil setelah pelatih Timnas Inggris kala itu, Sven Goran Eriksson, memasangnya sebagai sayap kiri sebagai tumbal untuk Steven Gerrard dan Frank Lampard yang menggantikannya pada posisi gelandang tengah. Scholes akhirnya memutuskan untuk pensiun dari Timnas pada Agustus 2004. Keputusan tersebut diambil karena Scholes ingin fokus membela Manchester United. Total dirinya telah membela Inggris sebanyak 66 kali dan mencetak 14 gol.

Musim 2002/2003 menjadi salah satu musim terbaik Scholes. Pada musim ini, gelandang Manchester United tersebut total mencetak 20 gol di seluruh kompetisi. Gol-gol tersebut turut membantu Manchester United kembali merengkuh gelar juara Premier League - setelah musim sebelumnya hanya finis di peringkat ketiga dan harus merelakan Arsenal memastikan gelar juara di Old Trafford melalui gol tunggal Sylvain Wiltord.

Musim 2005/2006 karir sepak bola Scholes terancam tamat. Masalah gangguan pengelihatan membuatnya harus melewatkan paruh kedua Premier Leagur musim itu.  Mantan gelandang Timnas Inggris ini ternyata tidak betah berlama-lama berada di pinggir lapangan. Scholes akhirnya kembali tampil pada laga melawan Charlton Athletic - pertandingan terakhir Manchester United pada Premiere League musim 2005/2006 – meski menurut kabar gangguan penglihatannya belum pulih total.

Musim berikutnya menjadi titik penting perjalaan karir Scholes di Manchester United. Laga kontra Liverpool pada 22 Oktober 2006 menjadi laga ke-500 Scholes bersama Manchester United. Dengan pencapaian tersebut, Scholes menjadi pemain kesembilan Manchester United yang telah tampil sebanyak 500 kali. Pencapaian tersebut semakin terasa manis, karena pada laga kontra Liverpool yang berakhir dengan skor 2-0 tersebut, Scholes mencetak gol pembuka kemenangan Manchester United



Performa bagus Scholes terus berlanjut. Dua bulan setelah laga melawan Liverpool, Scholes mencetak gol indah melalui tendangan voli dari luar kotak pinalti saat Manchester United mengandaskan Aston Villa tiga gol tanpa balas di Villa Park. Gol tersebut akhirnya dinobatkan sebagai gol terbaik Manchester United musim 2006/2007.

Performa Scholes selama musim 2006/2007 ternyata mendapat pengakuan dari para pemain dan jurnalis. Scholes sukses menempati peringkat ketiga pada ajang PFA Player of The Year dan berada di urutan keempat pada ajang FWA Footballer of the Year tahun 2007. Sekedar info, kedua penghargaan tersebut akhirnya dimenangkan oleh rekan setimnya di Manchester United, Cristiano Ronaldo.

Kiprah cemerlang The Ginger Prince tidak berhenti sampai situ. Musim 2007/2008 Scholes kembali mengantarkan Manchester United meraih gelar Premier League ke-17. Tidak hanya itu, pada musim ini Scholes juga berhasil menghapus mimpi buruk tahun 1999 saat dirinya gagal tampil di final Liga Champion.

Sepakan kerasnya dari luar kotak pinalti pada laga kedua semi final kontra Barcelona, mengantarkan Manchester United menuju Moskow untuk berhadapan dengan Chelsea. Pada laga final kali ini, Scholes tampil sejak awal dan baru digantikan oleh Giggs pada menit ke-87. Manchester United akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Chelsea melalui adu pinalti – terima kasih untuk John Terry yang terpeleset.



Pencapaian gemilang Scholes selama 14 musim membela The Red Devils menjadikannya salah satu legenda hidup sepak bola Inggris. Pada September 2008, Scholes, bersama David Beckham, masuk ke dalam daftar English Football Hall of Fame. Pemain yang identik dengan nomor 18 ini bergabung bersama beberapa mantan punggawa United lainnya macam Eric Cantona, George Best, Sir Bobby Charlton, Dennis Law, Roy Keane, dan Peter Schmeichel, yang sudah lebih dulu masuk daftar tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.

Musim 2009/2010, Scholes kembali mencatatkan sebuah prestasi. Gol yang dibuatnya ke gawang Wolverhampton Wanderers pada tanggal 6 Maret 2010 merupakan gol ke-100 Scholes di Premier League. Gol tersebut merupakan satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Manchester United.

Scholes masih ambil bagian pada perebutan gelar juara Premier League musim 2010/2011. Musim itu, Scholes hanya mencetak satu gol, yaitu saat Manchester United menuai hasil imbang 2-2 dengan Fulham pada 22 Agustus 2010. Gol tersebut juga menjadi gol ke 150 dan terakhirnya untuk Manchester United. Masih pada bulan yang sama, Scholes juga sukses meraih gelar Premier League Player of The Month.

Laga final Liga Champion 2011 di Wembley menjadi laga terakhir Scholes bersama Manchester United. Masuk menggantikan Michael Carrick pada menit ke-77, Scholes gagal mengantarkan Manchester United merebut trofi Liga Champion keempatnya setelah harus takluk 3-1 dari Barcelona.

Di akhir laga tersebut, Andres Iniesta harus membuat Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Sergio Busquts, dan Pedro kecewa. Laga final yang (saat itu dianggap) merupakan laga terakhir Scholes, membuat kelima pemain tersebut (Iniesta, Xavi, Messi, Busquets, dan Pedro) berebut jersey terakhir salah satu maestro sepak bola terhebat di generasinya. Pada akhirnya, Scholes memutuskan bahwa Iniesta lah yang mendapatkan jersey yang dipakainya pada laga final.



Tiga hari sesudah pertandingan final di Wembley, Scholes mengumumkan bahwa dirinya pensiun. Pengumuman pensiun tersebut sempat membuat kaget banyak pihak, karena Scholes mengumumkan berita tersebut tanpa konferensi pers. Pengumuman pensiun Scholes hanya diberikan melalui ManUtd.com yang menyatakan bahwa dirinya pensiun dan akan bergabung menjadi staf pelatih di Manchester United.

Awal tahun 2012, pemain berumur 37 tahun tersebut membuat berita mengejutkan. Scholes mencabut keputusannya untuk pensiun di awal musim dan kembali bergabung dengan Manchester United sebagai pemain. Scholes kembali pada 8 januari 2012, saat Manchester United bertamu ke markas tetangga gaduhnya, Manchester City, pada ajang Piala FA. Mengenakan nomor punggung 22, nomor yang terakhir dipakainya pada musim 1995/1996, Scholes tampil menggantikan Luis Nani pada menit ke-59.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Post a Comment